Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sejak dini telah menggariskan dirinya sebagai organisasi kader yang berbasiskan mahasiswa. Artinya, peningkatan kualitas sumber daya kader merupakan orientasi utama aktivitas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah guna merealisasikan tujuannya, yaitu mengupayakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
Lebih lanjut, kader IMM direkayasa agar berkembang sesuai dengan spesifikasi profesi yang ditekuninya, kritis, logis, terampil dan progresif. Kualitas kader yang demikian kemudian ditransformasikan ke dalam tiga lahan aktualitas, yaitu persyarikatan, umat dan bangsa (SPI 2003).
Pondasi perkaderan ditopang oleh nilai-nilai universal yang terkandung dalam religiusitas, intelektualitas dan humanitas atau biasa disebut dengan trilogi. Trilogi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sejatinya terkonsep sebagai satu kesatuan ideal yang terinternalisasi pada tiap-tiap pribadi kader.
Berbicara tentang perkaderan tentu bukan tanpa soal. Idealitas yang terpatri dalam diri sering kali berbenturan dengan beragam problem realitas yang cepat berubah. Maka dari itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dituntut untuk selalu berbenah dalam menentukan orientasi dan strategi perkaderannya agar bisa beradaptasi dengan semangat zaman.
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kendal hasil Musyawarah Cabang bulan juni 2009 mempunyai visi “ Gerakan dan Konsep untuk terwujudnya intlektual Yang tidak meninggalkan kultur yang berbasis pemberdayaan masyarakat Lingkungan Kampus”. Hal ni ini kemudian diejawantahkan dalam bentuk gerakan praktis sebagai upaya untuk melahirkan kader-kader yang siap menjadi bagian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah internal juga untuk menjembatani dan mendampingi masyarakat lingkungan kampus (mahasiswa).
Oleh karenanya semua peserta Darul Arqom Dasar harapanya disamping mampu menjadi penggati Pengurus Struktural yang berada di dalam komisariat juga bisa menjadi kader muhammadiyah seutuhnya. Pengkaderan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang menjadi target utama bisa mengenalkan Muhammadiyah dan Gerakan dalam Ikatan sebagai Mahasiswa, dan juga disiapkan untuk menjadi Kader yang siap demi mewujudkan cita- cita masyarakat madani. Maka Output yang di harapkan adalah terbangunya kampus binaan yang berorientasi pada pendewasaan pola pikir yang religius dan intelektualitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar